Tuesday, November 20, 2018

Memahami Mode Shutter Priority pada Kamera DSLR Kamu

Memahami Mode Shutter Priority pada Kamera



Apa itu Mode Shutter Priority?

Mode shutter priority adalah mode pada kamera yang memungkinkan kita mengatur kecepatan rana atau shutter speed yang diinginkan sementara kamera secara otomatis akan mengatur bukaan lensa atau apperture agar mendapatkan exposure yang tepat. Kalau kamu pernah melihat setelan mode di kamera dengan lambang S pada Nikon, Minolta, Konica Minolta, Sony, Olympus, Sigma, dan Panasonic atau lambang Tv (time value) pada Canon, Pentax, dan Leica itu merupakan mode shutter priority.

Mengapa Menggunakan Mode Shutter Priority?

Mode shutter priority digunakan untuk mengambil foto long exposure pada nilai shutter speed lambat dan foto membekukan gerakan pada shutter speed cepat.

Kapan Mode Shutter Priority digunakan?

Shutter speed rendah digunakan untuk menghasilkan gerakan objek yang menarik. Ketika kita memotret air terjun pada shutter speed lambat, aliran air terjun akan terlihat halus seperti kapas. Ketika kita memotret lampu mobil di jalanan pada malam hari dengan shutter speed lambat, gerakan mobil akan terlihat seperti pergerakan cahaya dengan kecepatan tinggi, atau ketika mengambil foto panning menjadikan background terlihat blur sedangkan objek tetap fokus.

Shutter speed cepat digunakan untuk memotret objek yang bergerak. Seperti pada fotografi olahraga dimana objek foto selalu bergerak sehingga perlu shutter speed tinggi untuk membekukan gerakannya, seperti pada olahraga sepakbola atau balap mobil. 

Bagaimana Menggunakan Mode Shutter Priority?

1. Arahkan mode pemotretan ke shutter priority, Tv atau S

2. Atur nilai kecepatan shutter speed yang diinginkan

Setelah kecepatan shutter speed diatur, kamera secara otomatis akan mengatur apperture yang sesuai. Jika mengatur pada shutter speed lambat, maka akan menciptakan gerakan yang buram pada foto yang dihasilkan dan jika mengatur pada shutter speed cepat maka akan menghentikan pergerakan subjek.

3. Jika pencahayaan masih kurang tepat, atur ISO speed yang sesuai

Jika pada hasil foto terdapat pencahayaan yang tidak sesuai, maka aturlah nilai ISO speed. Jika kurang pencahayaannya maka tingkatkan nilai ISO speed, jika pencahayaan berlebih maka turunkan nilai ISO speed.


Contoh foto pada mode shutter priority pada speed lambat:




Shutter speed: 15 detik





Shutter speed: 1/13 detik


Contoh foto pada mode shutter priority pada speed cepat:



Shutter speed: 1/400 detik

Monday, November 19, 2018

Teknik Zooming dalam Fotografi: Teknik Keren Seperti Efek Fast Furious

Apa itu Teknik Zooming?

Teknik zooming merupakan salah satu teknik fotografi untuk menciptakan foto yang menarik. Foto yang dihasilkan seperti seolah-olah mendekati atau menjauhi subjek foto. Prinsipnya sama seperti teknik panning, yang pernah saya posting di artikel sebelumnya, yaitu memfokuskan ke subjek foto dan mengaburkan (blur) backgroundnya. Jika background pada panning blur pada arah horisontal, maka background zooming blur pada arah vertikal menuju ke fokus.

Teknik zooming dilakukan dengan merubah panjang fokal lensa. Panjang fokal lensa ditarik (zoom out) atau di panjangkan (zoom in) bersamaan dengan penekanan tombol shutter. Teknik zooming dilakukan dengan menggunakan slow shutter speed. Lensa yang digunakan adalah lensa zoom, misal 18-55. Teknik zooming lebih baik dilakukan dengan menggunakan manual fokus agar tidak terjadi perubahan fokus pada saat shutter ditekan.


Foto Zooming
Shutter speed: 1/5 detik
Apperture: f/29


Berikut adalah lima tips dalam melakukan teknik zooming:

1. Gunakan ISO Rendah

ISO speed yang rendah memungkinkan mengontrol cahaya yang masuk saat kita memakai shutter speed rendah. ISO speed yang rendah juga menambah ketajaman objek foto.

2. Gunakan Shutter Priority (Tv atau S)

Gunakan mode shutter priority untuk mengatur kecepatan shutter yang diinginkan. Pada kamera Canon mode Tv dan pada Nikon mode S. Penggunaan shutter priority lensa akan mengatur sendiri bukaannya secara otomatis sehingga kita tidak perlu mngatur bukaan lensa. Gunakan shutter speed rendah tapi jangan terlalu rendah, sekitar 1/5 - 1/30 detik.  

3. Fokus

Gunakan fokus manual. Pemakaian fokus manual pada teknik zooming lebih mudah karena kamera tidak perlu mencari-cari fokus lagi.  

4. Gunakan Tripdod


Penggunaan tripod bukan merupakan suatu keharusan saat melakukan teknik zooming. Tetapi menggunakan tripod dapat membuat foto lebih tajam karena mengurangi guncangan kamera saat lensa zooming. 

5. Zooming

Gunakan lensa zoom. Lakukan gerakan memutar lensa secara halus saat zoom in atau zoom out lensa agar hasil foto lebih tajam. Tidak perlu memutar ring lensa sampai habis. Cobalah membuat variasi kecepatan memutar ring dengan shutter speed yang berbeda untuk mendapatkan kombinasi yang tepat.

Pada satu kasus, teknik zooming bisa dilakukan menggunakan lensa fix. Tetapi kamera harus bergerak untuk menggantikan pergerakan putaran lensa. Saya pernah mengambil foto zooming di dalam mobil yang sedang bergerak. pergerakan mobil memberikan efek zooming yang menarik. Dapat kalian lihat hasil fotonya di bawah ini seperti Fast Furious!


Walaupun hasilnya kurang fokus karena kondisi jalanan yang tidak rata namun dapat digunakan sebagai alrternatif tanpa menggunakan lensa zoom. 

Thursday, November 15, 2018

6 Langkah Membuat Foto Panning: Fotografer Pemula Wajib Masuk!



Apa itu teknik panning?

Teknik panning adalah salah satu teknik pada fotografi untuk membekukan subjek yang sedang bergerak. Teknik panning biasanya digunakan dalam fotografi sport dimana pengambilan foto dilakukan ketika subjek bergerak.

Teknik panning dilakukan dengan mengatur shutter speed (ss). Shutter speed di atur lebih rendah dari biasanya. Biasanya nilai shutter speed yang dipakai antara 1/20 - 1/100 tergantung kecepatan subjek.

Pengambilan foto panning dilakukan dengan kamera yang bergerak mengikuti subjek agar subjek tetap fokus. Hasil foto yang didapat subjek tetap fokus dan background tampak blur/kabur. Pergerakan kamera harus dilakukan dengan lembut agar hasil yang didapatkan baik. Hal yang harus dilakukan adalah latihan.

Berikut beberapa kondisi shutter speed yang biasa dipakai pada foto panning:
- Orang jogging atau jalan menggunakan ss 1/20 detik
- Orang bersepeda menggunakan ss 1/30 sampai 1/50 detik
- Mobil yang melaju menggunakan ss 1/50
- Balapan mobil atau motor menggunakan ss 1/100 sampai 1/200 detik

Ingat angka di atas bukan patokan baku. Kondisi di lapangan dapat berbeda-beda, bisa menggunakan shutter speed kurang atau lebih dari angka di atas. Yang harus dilakukan adalah latihan dan latihan.

Cara Mengambil Foto Panning

1. Setting kamera pada mode shutter priority (Tv atau S).

2. Atur angka shutter speed yang akan digunakan. Bisa mengacu pada angka yang dijelaskan di atas atau sesuai keadaan tergantung kecepatan subjek foto.

3. Gunakan autofokus untuk memudahkan fokus subjek karena subjek bergerak. AF-C pada kamera Nikon dan AI Servo pada kamera Canon. Bisa juga menggunakan manual fokus untuk yang sudah ahli.

4. Arahkan kamera ke subjek dengan menekan setengah tombol shutter untuk mendapatkan fokus. Ikuti pergerakan subjek dengan lembut.

5. Setelah subjek fokus, tekan penuh tombol shutter sambil tetap mengikuti pergerakan subjek.

6. Latihan dan latihan.


Contoh foto panning di atas saya ambil pada:
aperture: f/3.5
shutter speed: 1/60 sec.
ISO speed: 6400


Pastikan kita punya cukup ruang agar kamera dapat mengikuti pergerakan subjek dengan baik. Agar subjek tetap tajam, gerakan kamera harus lembut dan stabil dan arahnya pada sumbu horisontal. Pilih objek yang mempunyai background cerah dan warna warni menarik agar hasil foto lebih menarik.

Selamat mencoba dan terus berlatih.






Wednesday, November 14, 2018

Cara Membuat Stiker Whatsapp Sendiri

Ada kabar heboh nih teman-teman.. Kalian kini bisa membuat stiker sendiri di aplikasi Whatsapp.

Gimana sih caranya??

Caranya gampang kok untuk membuat stiker whatsapp sendiri, cukup beberapa langkah mudah aja

1. Download aplikasi background eraser di android kalian. Aplikasi ini tersedia di google playstore. 

Kalian tinggal instal dan buka aplikasinya.


2. Pilih foto atau gambar yang akan kalian jadikan stiker whatsapp dan hapus backgroundnya. Contohnya seperti ini.

Setelah itu kalian hapus backgroundnya dengan menu eraser yang tersedia.


 Hasilnya seperti ini.

Setelah selesai kalian tap done, tanda ceklis di atas lalu save.


3. Bikin minimal 3 buah agar dapat di masukkan ke stiker whatsapp.

4. Download aplikasi personal sticker for whatsapp. Kalian dapat menginstalnya dari google playstore. Setelah di instal buka aplikasinya.

5. Add gambar sticker yang sudah di bikin di background eraser.

6. Horee...! Stiker sudah bisa digunakan.



Selamat mencoba bikin stiker whatsapp sendiri.


Tips Dasar Yang Harus Kamu Ketahui Dalam Membuat Foto Bokeh

Apakah kamu pernah melihat foto orang dengan background cahaya lampu yang terlihat kabur berbentuk bulatan-bulatan cahaya sehingga nampak indah dipandang. Atau foto subjek dengan latar belakang kabur dimana fokus ada pada subjek foto. Itu semua adalah foto bokeh.  

 



Apa itu BOKEH?

Dalam fotografi istilah BOKEH merupakan istilah yang paling sering ditemui. Kata bokeh merupakan kata serapan dari bahasa Jepang yang artinya mengaburkan. Dalam istilah lain disebut blur (kabur). Bokeh terjadi dikarenakan keterbatasan lensa kamera dalam menangkap cahaya yang masuk sehingga tidak fokus (out of focus). Bokeh ini banyak dimanfaatkan fotografer dalam menghasilkan foto yang unik dan istimewa.


Mengapa harus BOKEH?

Terkadang dalam menghasilkan foto yang bagus kita harus membuat foto bokeh dikarenakan faktor-faktor berikut:

1. Menghilangkan bagian yang tidak perlu


Seringkali dalam mengambil sebuah subjek foto, latar belakang mengganggu dan tidak mendukung subjek foto. Oleh karena itu dengan bokeh dapat mengaburkan latar belakang sehingga tidak mengganggu subjek foto.

2. Menonjolkan subjek utama dalam foto


Foto bokeh juga digunakan utuk menonjolkan subjek utama dalam sebuah foto. Dengan latar belakang kabur otomatis fokus berada pada subjek utama sehingga mata kita diarahkan pada fokus utama.


3. Menambah estetika foto


Menambah estetika foto menjadi hal yang sering mendasari fotografer membuat foto bokeh. Ada yang bilang semakin bokeh latar maka semakin istimewa sebuah foto. Tetapi penilaian bagus tidaknya sebuah foto tergantung masing-masing orang. Ada yang membuat background kabur tidak berbentuk sama sekali, ada juga yang membuat background kabur tetapi masih terlihat bentuk aslinya dan itu tergantung selera dan penilaian dari masing-masing fotografer.

Cara Membuat Foto Bokeh

Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk membuat foto bokeh.

1. Aperture

Gunakan aperture yang besar. Bukaan lensa yang besar mempunyai depth of field yang dangkal (shallow DoF) sehingga menghasilkan foto bokeh yang maksimal. 

2. Dekatkan jarak kamera dengan subjek foto

Posisikan kamera dengan subjek sedekat mungkin. Dengan memotret sedekat mungkin, maka depth of field atau bagian yang jelas akan semakin mengecil pula. Hal ini dapat membuat subjek utama tetap tajam sedangkan bagian yang lain menjadi blur.

3. Jarak subjek dengan background sejauh mungkin

Semakin jauh jarak background dengan subjek maka semakin bokeh background tersebut. 







Tuesday, November 13, 2018

Apa itu Depth of Field? - Hal Yang Harus Kamu Ketahui Sebagai Fotografer Pemula


Apa itu Depth of Field?

Sebelum memahami depth of field, kita harus memahami apa itu fokus. Fokus secara fisika berarti titik atau daerah kecil tempat berkas cahaya mengumpul atau menyebar setelah berkas cahaya itu menimpa sebuah cermin atau lensa, berkas cahaya yang datang berada dalam keadaan paralel dengan sumbu cermin atau lensa itu. Fokus juga berati pusat. 

Secara sederhana, menurut saya fokus merupakan tempat atau daerah atau titik pada suatu objek foto yang menjadi pusat perhatian penglihatan. 

Depth of field (DOF) atau kedalaman ruang adalah istilah untuk menunjukkan ruang tertentu di dalam citra yang tampak relatif tajam karena adanya perbedaan ketajaman (fokus). Bisa juga diartikan sebagai daerah dalam sebuah foto yang memiliki ketajaman yang berbeda. Zona ini bisa berada di depan, sejajar, atau di belakang subjek. Kedalaman ruang yang besar disebut deep focus atau deep DoF dan kedalaman ruang yang sempit disebut shallow focus atau shallow DoF.

Aperture and Depth of Field
      Sumber: www.exposureguides.com

Untuk lebih memahami Depth of Field perhatikan foto berikut:


Subjek pada foto adalah kucing, perhatikan kucing dan temboknya terlihat jelas (tajam) sedangkan background nya terlihat tidak jelas (blur). Inilah yang dinamakan depth of field yaitu perbedaan ketajaman yang diakibatkan perbedaan jarak subjek dan background dari titik fokus kamera.

Shallow Depth of Field (DoF Dangkal)

Shallow Depth of Field atau DoF dangkal berarti bidang yang mempunyai ketajaman terbatas pada bidang fokus. Biasanya Shallow DoF dipakai pada teknik foto bokeh.

Contohnya seperti ini:



Deep Depth of Field (DoF Dalam)

Shallow Depth of Field atau DoF dalam berarti bidang yang mempunyai ketajaman sangat luas dan bahkan bisa menyeluruh dalam sebuah foto. Biasanya Deep DoF dipakai pada teknik foto landscape.

Contohnya seperti ini:




Faktor-faktor yang mempengaruhi Depth of Field:

Faktor-faktor yang mempengaruhi Depth of Field diantaranya adalah:

1. Aperture
Semakin besar nilai aperture maka semakin sempit (dangkal) nilai DoF begitu pula sebaliknya. Aperture besar biasa digunakan dalam teknik foto bokeh. Untuk lebih memahami aperture kamu bisa klik dsini.  

2. Focal length (panjang fokal)
Semakin panjang fokal lensa semakin bokeh atau semakin sempit (dangkal) nilai DoF. Begitu pula sebaliknya semakin pendek panjang fokal lensa maka semakin besar (dalam) nilai DoF nya. Pada Lensa telezoom 18-200 mm, semakin fokal lensa mendekati 200 mm maka semakin sempit nilai DoF nya.

3. Jarak kamera dengan objek
Semakin dekat jarak kamera dengan objek maka semakin sempit (dangkal) nilai DoF nya dan semakin jauh jarak kamera dengan objek maka semakin besar (dalam) nilai DoFnya.

5 Tips Membuat Foto Long Exposure Untuk Fotografer Pemula

Apa itu foto Long Exposure?

Mungkin kamu sering melihat foto-foto yang keren seperti foto di jalanan yang memperlihatkan lampu kendaraan yang memanjang seperti melaju kencang, foto aliran air seperti kapas, ataupun foto cahaya yang menunjukkan pergerakan bintang di langit. Foto-foto yang kamu lihat tersebut merupakan foto Long Exposure yaitu foto yang direkam oleh kamera dengan mengatur kecepatan shutter speed

 
Untuk membuat foto long exposure, kita menggunakan shutter speed di angka beberapa detik, menit bahkan berjam-jam tergantung hasil yang kita inginkan. Lamanya shutter speed menunjukkan lamanya kamera merekam cahaya yang masuk ke sensor. Ketika kita mengambil objek lampu kendaraan yang bergerak atau aliran air di sungai maka sensor kamera merekam pergerakan objek dari saat shutter terbuka selama beberapa detik sampai shutter tertutup sehingga foto yang dihasilkan memperlihatkan pergerakan lampu kendaraan yang memanjang atau memperlihatkan aliran air seperti kapas. 

    Foto dari: Pixabay.com

Dalam pengambilan foto long exposure sangat dianjurkan untuk menggunakan tripod. Tripod berfungsi membuat kamera tidak goyang sehingga foto long exposure yang dihasilkan lebih baik dibanding yang tidak menggunakan tripod.

Bagaimana cara membuat foto Long Exposure

Berikut langkah-langkah membuat foto long exposure lampu kendaraan di jalanan pada malam hari menggunakan kamera nikon D7000:
1. Langkah pertama pasang kamera di atas tripod arahkan ke objek foto.
2. Atur shutter speed di angka 15 detik.
3. Atur aperture kamera di f/14. Pada pengambilan foto long exposure biasanya menggunakan aperture kecil untuk mengimbangi tingginya cahaya yang masuk.


4. Atur pada ISO 100. Pada pengambilan foto long exposure biasanya menggunakan ISO kecil untuk mengimbangi tingginya cahaya yang masuk.


5. Tekan tombol shutter dan tunggu hingga pengambilan foto long exposure selesai selama 15 detik.

    Hasil Foto Long Exposure

Demikian langkah-langkah membuat foto long exposure sederhana yang dapat kamu coba. Kembangkan kreatifitasmu untuk membuat foto-foto kreatif lainnya.


Sunday, November 11, 2018

Memahami Segitiga Exposure: Bagaimana ISO, Aperture dan Shutter Speed Bekerja Bersama



Memahami Konsep Segitiga Exposure Dalam Fotografi


Apa Itu Segitiga Exposure?

Segitiga exposure adalah konsep dasar yang wajib diketahui oleh fotografer pemula maupun fotografer profesional. Senjata seorang fotografer adalah kamera yang prinsip kerjanya menangkap dan merekam cahaya yang diterima oleh lensa lalu dibaca oleh sensor. Sama seperti prinsip kerja mata sebagai kamera alami super canggih yang mengidentifikasi suatu objek melalui penangkapan cahaya melalui retina yang diteruskan ke sensor.

Segitiga exposure terdiri dari tiga komponen dasar dalam pencahayaan dimana setiap komponen mempunyai fungsi masing-masing yaitu:
1. Aperture
2. Shutter speed
3. ISO

Gambar 1. Segitiga exposure

Dalam pengambilan gambar kita harus menyeimbangkan ketiga komponen ini untuk mendapatkan pencahayaan gambar yang kita inginkan. Ketiga komponen ini saling terkait dalam mempengaruhi cahaya yang masuk ke sensor kamera untuk merekam gambar.

Untuk lebih memahami segitiga exposure, mari kita bahas masing-masing komponennya.


1. Aperture

Apa itu aperture?

Aperture merupakan besar kecilnya bukaan diafragma pada lensa kamera. Dimana semakin besar bukaan diafragma lensa kamera semakin besar cahaya yang masuk. Sebaliknya, semakin kecil bukaan diafragma lensa kamera maka semakin sedikit pula cahaya yang masuk.

Aperture besar dan aperture kecil


Gambar 2. Nilai aperture dari kecil ke besar (kiri ke kanan)

Aperture ditandai dengan lambang f/angka (biasa ditulis F-Angka), misal f/1.4 (F1.4), f/22 (F22). Angka di depan f/ menunjukkan angka besaran bukaan diafragma lensa yang artinya semakin besar angka di depan f/ maka semakin kecil bukaan lensa begitupula sebaliknya.

Secara sederhana, nilai aperture f/22 lebih kecil bukaan lensanya atau lebih sedikit menerima cahaya daripada nilai aperture f/11. Dan nilai aperture f/2.8 lebih banyak menerima cahaya daripada nilai aperture f/8.

Pada kondisi minim cahaya misal di dalam ruangan atau pada malam hari, kita harus menggunakan aperture besar (nilai f/angka kecil) untuk menangkap cahaya lebih banyak.

Pada kondisi kelebihan cahaya misal pada siang hari, kita harus menggunakan aperture kecil (nilai f/angka besar) untuk mengontrol cahaya yang masuk agar tidak over exposed (kelebihan cahaya).

Pengaruh aperture terhadap besaran area fokus (depth of field)

Besaran aperture mempengaruhi besaran area fokus objek foto.  Semakin kecil aperture semakin besar area dalam fokus (depth of field). Semakin besar aperture semakin besar bokehnya.


2. Shutter Speed

Apa itu Shutter Speed?

Shutter speed atau exposure time atau disebut juga kecepatan rana adalah lamanya waktu sensor kamera menerima cahaya. Jumlah cahaya yang masuk berbanding lurus dengan kecepatan rana.

Dengan kata lain dapat juga diartikan sebagai kecepatan shutter mengambil gambar dalam satuan detik. Semakin cepat shutter speed semakin sedikit cahaya yang masuk. Semakin lama shutter speed semakin banyak cahaya yang masuk.

Pengaruh shutter speed terhadap hasil foto


Gambar 3. Macam-macam nilai shutter speed dan preview hasil foto

Shutter speed berpengaruh ketika kita mengambil gambar dengan objek yang bergerak. Untuk mendapatkan gambar objek bergerak seperti diam harus menggunakan shutter speed yang cepat. Sedangkan untuk membuat foto long exsposure harus menggunakan shutter speed lambat.

Shutter speed dilambangkan dalam satuan detik atau sepersekian detik. Mulai dari 1/1000 detik sampai puluhan detik tergantung dari jenis kamera bahkan kita bisa mengatur shutter speed sesuai kebutuhan dengan mode bulb.


3. ISO

Apa itu ISO  pada kamera?

ISO merupakan singkatan dari International Standard Organization. ISO speed yaitu angka yang digunakan untuk mempresentasikan tingkat kepekaan sensor kamera dalam menangkap cahaya. Semakin besar ISO semakin besar cahaya yang masuk dan semakin kecil ISO semakin sedikit cahaya yang masuk. Besar kecilnya ISO juga mempengaruhi kualitas gambar yang dihasilkan.

Pengaruh ISO pada hasil foto



Gambar 4. Macam-macam nilai ISO dan preview  hasil foto

Pada ISO yang tinggi bisa menimbulkan noise pada foto. Pada ISO yang rendah gambar terlihat lebih jernih karena tidak ada noise atau noise sedikit.

Noise sendiri merupakan bintik-bintik warna yang timbul pada foto akibat efek samping dari penggunaan sensor elektronik yang dipakai untuk mengumpulkan cahaya. Noise adalah sesuatu yang tidak diinginkan namun akan selalu muncul akibat ketidaksempurnaan kinerja sensor. Noise pada foto menjadi penyebab foto kurang detail dan tampak tidak enak dilihat sehingga mengganggu hasil foto. Namun seiring dengan kemajuan teknologi, noise dapat ditekan seminimal mungkin.